Wednesday, July 7, 2010
Mati...
Selamat tinggal semua…….
Saat ini semua sunyi……,begitu sunyi……
Tidak ada lagi…. arti harta…………
Tidak ada lagi.…arti jabatan………
Tidak ada lagi….arti keangkuhan…….
Tidak ada lagi…. arti kesenangan duniawi…….
ya ALLAH…..
Andai….aku diperbolehkan kembali lagi ke
dunia……aku akan …..
Mengikuti….. perintah-MU
dan menjauhi larangan-MU ya ALLAH ……
aku akan rajin beribadah....
aku tidak akan menyakiti hati kedua orang tua….
aku tidak akan menyakiti hati guru….
aku tidak akan menyakiti hati teman….
aku tidak akan menyakiti hati orang lain….
aku tidak akan melakukan tipu daya….
aku akan penuhi semua hutangku, janjiku, ….
aku akan bertaubat dan tidak akan melakukan maksiat lagi….
Tapi …..aku sudah di alam barzakh ini..., dan tidak
dapat melakukan itu semua......
Kini…tinggal menunggu…. pengadilan….di hari akhir nanti…..
by people
Saturday, June 5, 2010
Sudah Bersediakah Anda Ketika Dipanggil Pulang Oleh Allah SWT?!!!
Berwudhu'lah kamu sebelum kamu diwudhu'kan!
Bersolatlah kamu sebelum kamu disolatkan!
Tutuplah rambutmu sebelum rambutmu ditutupkan!
Dengan kain kafan yang serba putih!
Pada waktu itu tidak guna lagi bersedih....
Walaupun orang yang hadir itu merintih....
Selepas itu kamu akan diletakan di atas lantai....
Lalu dilaksanakanlah solat Jenazah
Dengan empat kali takbir dan satu salam
Berserta Fatihah, Selawat dan doa....
Sebagai memenuhi tuntutan Fardhu Kifayah
Tapi apakah empat kali takbir itu dapat menebus....
Segala dosa meninggalkan solat sepanjang hidup?
Apakah solat Jenazah yang tanpa rukuk dan sujud....
Dapat membayar hutang rukuk dan sujudmu yang telah luput?
Sungguh tertipulah dirimu jika beranggapan demikian....
Justeru ku menyeru sekelian Muslimin dan Muslimat....
Usunglah dirimu ke tikar Solat....
Sebelum kamu diusung ke liang lahad....
Menjadi makanan cacing dan mamahan ulat!
Iringilah dirimu ke masjid....
Sebelum kamu diiringi ke Pusara!
Tangisilah dosa-dosamu di dunia....
Kerana tangisan tidak berguna lagi di alam baqa'!
Sucikanlah dirimu sebelum kamu disucikan!
Sedarlah kamu sebelum kamu disedarkan.. ..
Dengan panggilan 'Izrail yang menakutkan!
Berimanlah kamu sebelum kamu ditalkinkan!
Kerana ianya berguna untuk yang tinggal....
Bukan yang pergi!
Beristighfarlah kamu sebelum kamu diistighfarkan!
Namun ketika itu istighfar tidak menyelamatkan!
Ingatlah di mana saja kamu berada.....
Kamu tetap memijak bumi Tuhan!
Dan dibumbungi dengan langit Tuhan!
Serta menikmati rezeki Tuhan!
Justeru bila Dia menyeru,....
Sambutlah seruan-Nya Sebelum Dia....
memanggilmu buat kali yang terakhirnya!
Ingatlah kamu dahulu hanya....
setitis air mani yang tidak berarti!
Lalu menjadi segumpal darah!
Lalu menjadi seketul daging!
Lalu daging itu membaluti tulang!
Lalu jadilah kamu insan yang mempunyai erti....
Ingatlah asal usulmu yang tidak bernilai itu....
Yang kalau jatuh ke tanah Ayam tak patuk itik tak sudu!
Tapi Allah mengangkatmu ke suatu mercu....
Yang lebih agung dari malaikat!
Lahirmu bukan untuk dunia....
Tapi gunakanlah ia buat melayar bahtera akhirat!
Sambutlah seruan 'Hayya 'alas Solaah'....
Dengan penuh rela dan bersedia!
Sambutlah seruan 'Hayya 'alal Falaah'..
Jalan kemenangan akhirat dan dunia!
Ingatlah yang kekal ialah amal....
Menjadi bekal sepanjang jalan!
Menjadi teman di perjalanan. ..
Guna kembali ke pangkuan Tuhan!
Pada hari itu tiada berguna.
Harta, tahta dan putera....
Isteri, credit card dan kereta....
condominium, saham dan niaga....
Kalau dahi tak mencium sejadah di dunia!!!
' Saling berpesan-pesan untuk kearah kebaikkan'
by: Khalifah di bumi ALLAH
sumbeR: http://www.facebook.com/notes/hdiz-g-n/sudah-bersediakah-anda-ketika-dipanggil-pulang-oleh-allah-swt/403091858076
Thursday, May 27, 2010
DZIKIR ASMAUL HUSNA DAN MANFAATNYA
Jika kita membaca Yaa Rahmaan sebanyak seratus kali, yaitu setiap usai mengerjakan shalat fardu. Dengan seizin Allah kita akan memiliki ingatan yang kuat, pengetahuan yang cemerlang, dan terhindar dari hati yang keras. Wallaahu’alam.
2. AR RAHIIM = MAHA PENYAYANG
Barangsiapa membaca Yaa Rahiim seratus kali seusai shalat subuh, dengan seizin Allah, setiap orang akan bersahabat dan baik kepadanya. Dan bila dibaca tujuh kali maka ia akan berada dalam naungan Allah. Kemudian bila setiap usai shalat fardu dibaca seratus kali maka Allah akan mengasihinya. Wallaahu’alam.
3. AL MAALIK = MAHA RAJA
Perbanyaklah membaca Yaa Maalik. Dengan seizin Allah, kita akan diberi kekuatan, kekuasaan, kebesaran, serta kepemilikan atas segala sesuatu. Orang-orang akan memberlakukan kita dengan baik dan penuh hormat. Wallaahu’alam.
4. AL QUDDUUS = MAHA SUCI
Bila Yaa Qudduus dibaca seratus kali setiap hari, dengan seizin Allah, hati orang yang membacanya akan terbebas dari rasa gundah dan gelisah. Orang yang setiap hari rutin membaca zikir ini akan mendapat kejernihan hati yang sempurna. Wallaahu’alam.
5. AS SALAAM = MAHA PEMBERI KEDAMAIAN
Apabila Yaa Salaam dibaca sebanyak 160 kali untuk orang yang sakit, dengan seizin Allah, orang yang sakit tersebut akan segera disembuhkan dari penyakitnya. Sering mengucapkan bacaan ini juga akan mendatangkan cinta dan keselamatan serta keamanan dari segala macam bencana. Wallaahu’alam.
6. AL MU’MIN = MAHA PEMBERI KEAMANAN
Barangsiapa sering membaca Yaa Mu’min, dengan seizin Allah, ia akan terbebas dari segala macam gangguan yang mungkin menghadangnya. Wallaahu’alam.
7. Al MUHAIMIN = MAHA MEMELIHARA
Barang siapa membaca Yaa Muhaimin dalam kondisi suci (wudhunya belum batal), dengan seizin allah, batinnya bakal memancarkan cahaya. Dan barang siapa melafalkan bacaan ini 125 kali, Insya Allah, hatinya akan menjadi jernih. Ia akan menemukan rahasia dan hakikat dari setiap kejadian. Wallaahu’alam.
8. AL ‘AZIIZ = MAHA PERKASA
Seseorang yang mengamalkan bacaan Yaa ‘Aziiz sebanyak empat puluh kali setiap usai shalat subuh selama empat puluh hari, dengan seizin Allah, dirinya tidak akan bergantung kepada orang lain. Dana barang siapa yang setiap hari setelah terbitnya fajar melafalkan bacaan ini 94 kali, maka Insya Allah, ia akan dianugerahi kewibawaan. Wallaahu’alam.
9. AL JABBAAR = MAHA PEMAKSA
Siapa saja yang sering membaca bacaan Yaa Jabbaar, dengan seizin Allah, ia tidak akan dipaksa oleh siapapun untuk melakukan perbuatan yang tidak ia inginkan. Ia akan terlindung dari berbagai bentuk kekerasan, kekejian, dan kekejaman. Wallaahu’alam.
10. AL MUTAKABBIR = MAHA PEMILIK SEGALA KEAGUNGAN
Orang tua yang gemar membaca Yaa Mutakabbir berulang kali, dengan seizin Allah akan diberikan kepadanya anak-anak yang saleh. Wallaahu’alam.
11. AL KHAALIQ = MAHA PENCIPTA
Barangsiapa membaca Yaa Khaaliq berulang-ulang di malam hari, Insya Allah, Allah akan menciptakan satu malaikat yang bertugas melakukan amal kebaikan untuk orang tersebut. Di hari hisab, pahala amal kebaikan sang malaikat akan diberikan kepada orang itu. Wallaahu’alam.
12. AL BAARI’ = MAHA MENGADAKAN
Perbanyaklah membaca Yaa Baari’ untuk menambah amal kebaikan kita. Wallaahu’alam.
13. AL MUSHAWWIR = MAHA PEMBENTUK
Bila seorang ibu ingin dikarunia anak, hendaknya ia berpuasa selama tujuh hari. Lalu, setiap hari ketika hendak berbuka puasa, ia membaca Yaa Khaaliq, Yaa Baari’, dan Yaa Mushawwir sebanyak 21 kali. Setelah itu meniupkannya ke dalam segelas air. Kemudian ia berbuka puasa dengan air tersebut. Maka atas izin Allah, Allah SWT akan menganugerahinya anak. Wallaahu’alam.
14. AL GHAFFAAR = MAHA PENGAMPUN
Orang yang mengamalkan bacaan Yaa Ghaffaar berulang-ulang, dengan seizin Allah, dosa dan kesalahannya akan dihapuskan. Wallaahu’alam.
15. AL QOHHAAR = MAHA PENAKLUK
Seseorang yang membaca Yaa Qohhaar berulang-ulang, dengan seizin Allah, ia akan mendapatkan beberapa kelebihan. Jiwanya mampu menaklukkan hawa nafsu, hatinya tidak cenderung pada dunia, dan batinnya akan merasa tenang. Bacaan ini juga bisa menjaga seseorang dari kezaliman orang lain. Wallaahu’alam.
16. AL WAHHAAB = MAHA PEMBERI
Orang yang membaca Yaa Wahhaab tujuh kali setelah berdoa. Insya Allah, doanya akan terkabul. Bila mempunyai kebutuhan atau kekurangan materi, bila membaca asma ini 100 kali setelah shalat malam dalam keadaan suci selama tiga hari atau tujuh malam, maka Allah SWT akan mencukupi seluruh kebutuhannya. Wallaahu’alam.
17. AR RAZZAAQ = MAHA PEMBERI REZEKI
Orang yang sering mengamalkan bacaan Yaa Rozzaaq, dengan seizin Allah SWT pintu rezekinya akan dilapangkan oleh Allah. Wallaahu’alam.
18. AL FATTAAH = MAHA PEMBUKA PINTU RAHMAT
Barangsiapa ingin hatinya dibuka dan memperoleh kemenangan, perbanyaklah melafalkan Yaa Fattaah. Usai shalat subuh bacalah lafal ini tujuh puluh kali kemudian letakkan tangan di atas dada. Maka kegelapan yang ada di hati akan sirna. Bila dibaca rutin, lafal ini akan bermanfaat untuk memudahkan semua pekerjaan. Wallaahu’alam.
19. AL ‘ALIIM = MAHA MENGETAHUI
Barangsiapa sering membaca Yaa ‘Aliim, hatinya akan cemerlang dan mampu menyingkapkan cahaya Ilahi. Bacaan ini memiliki manfaat yang besar guna mendapatkan ilmu dan menampakkan hal-hal yang tersembunyi. Melafalkan bacaan ini sepuluh kali setiap selesai shalat, Insya Allah, akan membuka hal-hal yang ghaib. Wallaahu’alam.
20. AL QAABIDH = MAHA MENYEMPITKAN
Barangsiapa menuliskan Yaa Qaabidh di atas lima puluh makanan (buah, roti, dan sebagainya) selama empat puluh hari. Dengan seizin Allah, ia tidak akan kelaparan. Bahkan ia akan mendapatkan limpahan rezeki. Wallaahu’alam.
21. AL BAASITH = MAHA MELAPANGKAN
Barangsiapa membaca Yaa Baasith sepuluh kali di waktu fajar, setelah shalat subuh, dengan tangan terbuka (telapak tangan menghadap ke atas) lalu mengusap wajahnya dengan tangan. Maka, dengan seizin Allah, ia tidak akan bergantung kepada orang lain serta akan memperoleh kekayaan. Wallaahu’alam.
22. AL KHAAFIDH = MAHA MERENDAHKAN
Barangsiapa ingin terbebas dari kejahatan musuh, berpuasalah selama tiga hari. Kemudian pada hari keempatnya membaca Yaa Khaafidh sebanyak 70 ribu kali. Orang yang mengamalkan asma ini sebanyak tujuh puluh kali, Allah SWT akan menjaganya dari kejahatan orang-orang yang zalim. Wallaahu’alam.
23. AR RAAFI’ = MAHA MENINGGIKAN
Barangsiapa mengamalkan bacaan Yaa Raafi’ seratus kali setiap hari, siang atau malam, maka Allah akan memuliakan orang tersebut serta memberinya kekayaan dan kebaikan. Wallaahu’alam.
24. AL MU’IZZ = MAHA MEMULIAKAN
Jika Yaa Mu’izz dibaca 140 kali setelah shalat Isya, yaitu pada malam senin dan jum’at, maka Allah akan membuat hamba yang membacanya menjadi mulia dan terhormat di mata orang lain. Orang tersebut tidak akan memiliki rasa takut kepada siapapun, selain kepada Allah SWT. Wallaahu’alam.
25. AL MUDZILL = MAHA MENGHINAKAN
Barangsiapa mengamalkan Yaa Mudzill sebanyak 75 kali, Insya Allah, dirinya akan terbebas dari gangguan orang-orang yang iri padanya, serta dari orang yang berniat untuk mencelakainya. Ia akan selalu dilindungi oleh Allah SWT. Wallaahu’alam.
26. AS SAMII’ = MAHA MENDENGAR
Barangsiapa membaca Yaa Samii’ pada hari kamis, yaitu setelah shalat Zuhur sebanayak 100 kali, tanpa berbicara dengan siapapun, dengan seizin Allah, keinginannya akan dikabulkan Allah. Wallaahu’alam.
27. AL BASHIIR = MAHA MELIHAT
Barangsiapa mengamalkan Yaa Bashiir sebanyak 100 kali, yaitu antara shalat jum’at dan shalat sunah setelahnya, maka Allah akan meninggikan kedudukannya di mata orang lain. Wallaahu’alam.
28. AL HAKAM = MAHA MENETAPKAN HUKUM
Barangsiapa membaca Yaa Hakam berulang kali pada malam hari, maka dengan izin-Nya, rahasia (hal-hal yang tersembunyi) akan dinampakkan padanya. Wallaahu’alam.
29. AL ‘ADL = MAHA ADIL
Bila seseorang menuliskan bacaan Yaa’Adl di atas sekerat roti pada malam jum’at lalu memakan roti itu, maka dengan izin Allah, orang lain akan menuruti ucapannya. Wallaahu’alam.
30. AL LATHIIF = MAHA LEMBUT
Bacaan Yaa Lathiif memiliki beberapa faedah. Yaitu bisa mendekatkan kita pada hasil, menghilangkan semua rasa sakit, penyakit, dan semua kesulitan. Di saat ada bencana, kesusahan, dan kesedihan, melafalkannya dapat mendatangkan keselamatan, kebahagiaan, keamanan, dan keyakinan. Wallaahu’alam.
31. AL KHABIIR = MAHA MENGETAHUI
Seseorang yang memiliki kebiasaan buruk lalu ia membaca Yaa Khobiir berkali-kali, maka dengan seizin Allah, kebiasaan buruknya itu akan segera menghilang dari dirinya. Wallaahu’alam.
32. AL HALIIM = MAHA SABAR
Dianjurkan untuk rutin membaca Yaa Haliim 100 kali dalam sehari untuk meredakan kemarahan dan mengetahui hal-hal yang ghaib, untuk memadamkan api kemarahan dan kebodohan, serta untuk mendapatkan ketenangan hati dan terjaga dari berbagai bencana. Wallaahu’alam.
33. AL ‘AZHIIM = MAHA AGUNG
Orang yang sering mengamalkan bacaan Yaa ‘Azhiim, dengan seizin Allah, akan dihormati oleh orang lain. Wallaahu’alam.
34. AL GHAFUUR = MAHA PENGAMPUN
Orang yang terserang sakit kepala dan demam lalu ia membaca Yaa Ghofuur, maka dengan siizin Allah, ia akan sembuh dari penyakit yang dideritanya itu. Banyak mengulang-ulang asma ini juga dapat menghilangkan penyakit was-was. Wallaahu’alam.
35. ASY SYAKUUR = MAHA MENGHARGAI
Barangsiapa yang bersedih lalu ia membaca Yaa Syaakuur sebanyak 41 kali kemudian meniupkannya ke dalam segelas air dan membasuh wajahnya dengan air tersebut. Maka dengan siizin Allah, hatinya akan menjadi tentram dan tenang. Dan ia akan dapat mencukupi kebutuhannya. Wallaahu’alam.
36. AL ‘ALIYY = MAHA TINGGI
Barangsiapa kadar imannya sedang turun lalu ia membaca Yaa ‘Aliyy berkali-kali, maka dengan siizin Allah, imannya akan kembali meningkat serta peruntungannya terbuka. Dan bagi seseorang yang tengah dalam perjalanan pulang, dengan seizin Allah, ia akan sampai ke kampung halamannya dengan selamat. Wallaahu’alam.
37. AL KABIIR = MAHA BESAR
Barangsiapa ingin mendapatkan penghormatan maka bacalah Yaa Kabiir seratus kali setiap hari. Wallaahu’alam.
38. AL HAAFIIZH = MAHA MEMELIHARA
Orang yang membaca Yaa Haafiizh enam belas kali setiap hari, dengan siizin Allah, ia akan terlindung dari berbagai musibah. Jika dibaca 998 kali, ia akan terlindung dari segala macam ketakutan meski ia pergi ke tempat berbahaya. Ia juga terjaga dari bahaya tenggelam. Ucapannya akan selalu terjaga dan doanya akan cepat terjawab. Wallaahu’alam.
39. AL MUQIITU = MAHA MENJAGA
Apabila seseorang mempunyai anak dengan perangai buruk, hendaknya ia membaca Yaa Muqiit berulang-ulang lalu ditiupkan ke dalam segelas air dan meminumkannya kepada anak tersebut. Maka dengan seizin allah, anak tersebut akan berperangai baik. Wallaahu’alam.
40. AL HASIIB = MAHA MENGHITUNG
Jika seseorang takut dirampok, didengki, diganggu, atau dizalimi oleh orang lain, hendaknya mulai hari kamis ia membaca Yaa Hasiib sebanyak 70 kali siang dan malam selama tujuh hari. Dan pada hitungan ke-71 ia mengucapkan Hasbiyallaahul-Hasiib. Insya Allah, rasa takut yang ada di dalam dirinya itu akan lenyap. Wallaahu’alam.
41. AL JALIIL = MAHA LUHUR
Perbanyaklah membaca Yaa Jaliil untuk menambah amalan pahala kebaikan. Wallaahu’alam.
42. AL KARIIM = MAHA PEMURAH
Orang yang mengamalkan bacaan Yaa Kariim, dengan seizin Allah, ia akan mendapatkan kemuliaan baik di dunia maupun di akhirat kelak. Wallaahu’alam.
43. AR RAQIIB = MAHA MENGAWASI
Barangsiapa membaca Yaa Raqiib sebanyak tujuh kali untuk dirinya sendiri, keluarga, dan kekayaannya, dengan seizin Allah, semuanya itu akan berada di bawah perlindungan Allah. Jika bacaan ini senantiasa diamalkan maka kelalaian akan sirna dari hati. Wallaahu’alam.
44. AL MUJIIB = MAHA MENGABULKAN
Permohonan seorang hamba yang disertai dengan penyebutan Yaa Mujiib, Insya Allah, akan dikabulkan oleh Allah. Wallaahu’alam.
45. AL WAASI’ = MAHA LUAS
Barangsiapa sulit mendapatkan nafkah lalu membaca Yaa Waasi’, dengan seizin Allah, ia akan mendapatkan sumber nafkah yang layak. Wallaahu’alam.
46. AL HAKIIM = MAHA BIJAKSANA
Seseorang yang rajin membaca Yaa Hakiim dari waktu ke waktu, dengan seizin Allah, ia tidak akan mendapatkan kesulitan dalam pekerjaannya. Wallaahu’alam.
47. AL WADUUD = MAHA MENGASIHI
Bila terjadi persengketaan di antara dua orang, kemudian salah satunya membaca Yaa Waduud seribu kali pada makanan atau minuman lalu meminta orang yang bersengketa dengannya mengkonsumsi makanan atau minuman tersebut, dengan seizin Allah, persengketaan mereka berdua akan selesai. Wallaahu’alam.
48. AL MAJIID = MAHA MULIA
Orang yang sering membaca Yaa Majiid, dengan seizin allah, ia akan dianugerahi kemuliaan oleh Allah SWT. Wallaahu’alam.
49. AL BAA’ITS = MAHA MEMBANGKITKAN
Membaca Yaa Baa’its berulang-ulang akan mendatangkan rasa takut kita kepada Allah SWT. Seseorang yang sebelum tidur mengusapkan tangannya ke dada dan melafalkan bacaan ini seratus kali, Allah SWT akan menghidupkan hatinya dengan cahaya makrifat-Nya. Wallaahu’alam.
50. ASY SYAHIID = MAHA MENYAKSIKAN
Orangtua yang mempunyai anak yang nakal dianjurkan untuk membaca Yaa Syahiid berulang-ulang untuk anaknya tersebut. Insya Allah, Allah akan memberikan kesalihan kepada anak itu. Wallaahu’alam.
51. AL HAQQ = MAHA BENAR
Apabila seseorang kehilangan sesuatu lalu membaca Yaa Haqq berulang-ulang, dengan seizin Allah, ia akan menemukan sesuatu yang hilang tersebut. Wallaahu’alam.
52. AL WAKIIL = MAHA MEWAKILI
Orang yang takut tenggelam, terbakar api, atau bahaya lain yang sejenis, hendaknya sering mengulang-ulang membaca Yaa Wakiil. Dengan seizin Allah, ia akan selalu berada dalam lindungan Allah SWT. Bacaan ini juga memiliki pengaruh yang luar biasa untuk mendekatkan kita pada apa yang diinginkan dan juga untuk memenuhi kebutuhan kita. Wallaahu’alam.
53. AL QAWIYY = MAHA KUAT
Seseorang yang tidak mampu mengalahkan musuhnya lalu mengucapkan Yaa Qowiyy dengan tujuan agar tidak dizalimi, dengan seizin Allah, ia akan terbebas dari gangguan musuhnya itu. Wallaahu’alam.
54. AL MATIIN = MAHA KOKOH
Barangsiapa yang sedang tertimpa suatu kesulitan lalu melafalkan Yaa Matiin berulang-ulang, dengan seizin Allah, kesulitannya akan sirna. Wallaahu’alam.
55. AL WALIYY = MAHA PELINDUNG
Barangsiapa sering mengamalkan Yaa Waliyy, dengan seizin Allah, ia akan menjadi kekasih atau wali Allah. Wallaahu’alam.
56. AL HAMIID = MAHA TERPUJI
Orang yang sering mengucapkan Yaa Hamiid, dengan seizin Allah, ia akan dicintai dan dihormati oleh orang lain. Wallaahu’alam.
57. AL MUHSHII = MAHA PENGHITUNG
Bila seseorang takut tidak bisa menjawab pertanyaan pada hari pengadilan di akhirat kelak, hendaknya ia sering membaca Yaa Muhshii sebanyak seribu kali. Insya Allah, ia akan mendapat kemudahan. Wallaahu’alam.
58. AL MUBDI’ = MAHA MEMULAI
Sekiranya Yaa Mubdi’ dibaca berulang-ulang lalu ditiupkan kepada wanita yang hamil yang takut keguguran, Insya Allah, ia tidak akan mengalami musibah itu. Wallaahu’alam.
59. AL MU’IID = MAHA MENGEMBALIKAN
Jika Yaa Mu’iid dibaca sebanyak tujuh puluh kali dan ditujukan kepada seeorang yang jauh dari keluarganya, dengan seizin Allah, orang tersebut akan pulang dengan selamat. Wallaahu’alam.
60.AL MUHYII = MAHA PEMBERI KEHIDUPAN
Bila seseorang sedang memikul beban persoalan yang berat lalu ia mengucakan Yaa Muhyii tujuh kali setiap hari, Insya Allah, beban tersebut akan terlepas darinya. Wallaahu’alam.
61. AL MUMIIT = MAHA MEMATIKAN
Bacaan Yaa Mumiit memiliki manfaat besar untuk menghancurkan dan mematahkan kekuatan musuh. Wallaahu’alam.
62. AL HAYY = MAHA HIDUP
Bacaan Yaa Hayy berkhasiat memanjangkan umur. Baragsiapa yang rutin membacanya, khususnya setiap setelah selesai shalat sebanyak 18 kali, Insya Allah, ia akan terhindar dari kematian mendadak dan rejekinya diluaskan. Untuk mengobati sakit mata, bacalah Yaa Hayy sembilan belas kali. Insya Allah akan sembuh. Wallaahu ‘alam.
63. AL QOYYUUM = MAHA BERDIRI SENDIRI
Barangsiapa tidak ingin tertimpa kekurangan apapun, hendaknya sering membaca Yaa Qoyyuum. Wallaahu’alam.
64. AL WAAJID = MAHA MENEMUKAN
Seseorang yang ingin jadi pemurah hendaknya memperbanyak mambaca Yaa Waajid. Wallaahu’alam.
65. AL MAAJID = MAHA MULIA
Orang yang sering mengamalkan Yaa Maajid, dengan seizin Allah, hatinya akan tercerahkan. Wallaahu’alam.
66. AL WAAHID = MAHA TUNGGAL
Orang yang membaca Yaa Waahid berulang-ulang dalam kondisi yang menyendiri dan di tempat yang tenang, dengan seizin Allah dia akan terlepas dari rasa takut dan angan-angan. Bacaan ini juga berpengaruh besar dalam mendatangkan kasih sayang. Juga kedekatan serta kemuliaan di antara keluarga dan sanak keluarga dan sanak saudara. Wallaahu’alam.
67. AL AHAD = MAHA ESA
Orang yang membaca Yaa Ahad seribu kali, dengan seizin Allah, sejumlah rahasia tertentu akan disingkap baginya. Barangsiapa yang tengah sendiri setelah menahan nafsu atau memperbanyak ibadah kemudian mengucapkan Yaa Ahad seribu kali, Insya Allah, ia akan menyaksikan malaikat di sekitarnya. Wallaahu’alam.
68. ASH SHAMAD = MAHA DIBUTUHKAN
Barangsiapa rajin membaca Yaa Shomad berulang-ulang, Insya allah, Allah akan memenuhi kebutuhannya. Wallaahu‘alam.
69. AL QOODIR = MAHA MAMPU
Barangsiapa sering mengamalkan Yaa Qoodir, dengan seizin Allah, semua hasrat dan keinginannya akan terkabul. Wallaahu’alam.
70. AL MUQTADIR = MAHA BERKUASA
Orang yang membaca Yaa Muqtadir terus menerus, dengan seizin Allah, ia akan memiliki pengetahuan tentang kebenaran. Wallaahu’alam.
71. AL MUQADDIM = MAHA MEMPERCEPAT
Seseorang yang membaca Yaa Muqoddim berkali-kali di medan peperangan atau di suatu tempat yang menakutkan, Insya Allah, ia tidak akan terkena gangguan. Wallaahu’alam.
72. AL MUAKHKHIR = MAHA MENUNDA
Barangsiapa membaca Yaa Muakhkhir di dalam hati sebanyak seratus kali setiap hari, Insya Allah, relung hatinya akan dipenuhi dengan kecintaan kepada Allah. Tidak ada kecintaan kepada selain-Nya. Wallaahu’alam.
73. AL AWWAL = MAHA AWAL
Barangsiapa ingin dikaruniaiseorang anak, atau ingin bertemu dengan seseorang yang sedang berpergian jauh maka bacalah Yaa Awwal sebanyak seribu kali selama empat puluh jum’at.
74. AL AAKHIR = MAHA AKHIR
Seseorang yang sering membaca Yaa Aakhir akan menjalani hidup dengan baik. Dan di akhir hayatnya, Insya Allah, ia akan menutup usianya dengan baik. Wallaahu’alam.
75. AZH ZHAAHIR = MAHA NYATA
Barangsiapa membaca Yaa Zhaahir sebanyak lima belas kali setelah shalat jum’at, dengan seizin Allah, cahaya Ilahi akan masuk ke hatinya. Wallaahu’alam.
76. AL BAATHIN = MAHA TERSEMBUNYI
Barangsiapa ingin melihat kebenaran dalam berbagai hal, bacalah Yaa Baathin tiga kali setiap hari. Wallaahu’alam.
77. AL WAALII = MAHA MEMERINTAH
Bila seseorang membaca Yaa Waalii berulang-ulang lalu meniupkannya ke dalam rumahnya, maka dengan seizin Allah, Allah akan melindungi rumah tersebut dari bahaya. Wallaahu’alam.
78. AL MUTA’AALII = MAHA TINGGI
Bila seseorang rajin membaca Yaa Muta’aalii berulang-ulang, dengan seizin Allah, Allah akan memberinya banyak kebaikan. Wallaahu’alam.
79. AL BARR = SUMBER SEGALA KEBAIKAN
Bila seseorang rajin membaca Yaa Barr untuk anaknya, dengan seizin Allah, anaknya akan terlepas dari berbagai kemalangan. Wallaahu’alam.
80. AT TAWWAAB = MAHA PENERIMA TOBAT
Bila seseoarang rajin membaca Yaa Tawwaab berulang-ulang, dengan seizin Allah, Allah akan menerima tobatnya. Wallaahu’alam.
81. AL MUNTAQIM = MAHA PENUNTUT BALAS
Bila seseorang rajin membaca Yaa Muntaqim berulang-ulang, dengan seizin Allah, Allah akan memberinya kemenangan bila ia berhadapan dengan musuh.
82. AL ‘AFUWW = MAHA PEMAAF
Bila seseorang rajin membaca Yaa ‘Afuww berulang-ulang, dengan seizin Allah, Allah akan mengampuni dosa-dosanya. Wallaahu’alam.
83. AR RA’UUF = MAHA BELAS KASIH
Bila Seseorang rajin membaca Yaa Roo’uuf berulang-ulang, dengan seizin Allah, ia akan mendapatkan keberkahan dari Allah. Wallaahu’alam.
84. MAALIKUL-MULK = MAHA MEMILIKI KERAJAAN ABADI
Bila seseorang rajin membaca Yaa Maalikul-Mulk berulang-ulang, dengan seizin Allah, Allah akan memberi martabat dan harga diri kepadanya di mata manusia. Wallaahu’alam.
85. DZUUL-JALAALI-WAL-IKROOM = MAHA MEMILIKI KEBESARAN DAN KEMULIAAN
Bila seseorang rajin membaca Yaa Dzul-Jalaali-Wal-Ikroom, dengan seizin Allah, Allah akan memberinya kekayaan. Wallaahu’alam.
86. AL MUQSITH = MAHA ADIL
Bila seseorang rajin membaca Yaa Muqsith berulang-ulang, dengan seizin Allah, Allah akan melindunginya dari gangguan setan. Wallaahu’alam.
87. AL JAAMI’ = MAHA MENGHIMPUN
Bila seseorang kehilangan sesuatu, ia bisa membaca Yaa jaami’ berulang-ulang. Allah akan membantu mempermudah pencarian barangnya yang hilang itu. Wallaahu’alam.
88. AL GHANIYY = MAHA KAYA
Bila seseorang rajin membaca Yaa Ghaniyy, dengan seizin Allah, Allah akan memberinya perasaan cukup dengan apa yang dimiliki dan tidak akan dijangkiti sifat serakah. Wallaahu’alam.
89. AL MUGHNII = MAHA PEMBERI KEKAYAAN
Bila seseorang rajin membaca Yaa Mughnii sebanyak sepuluh kali selama sepuluh jumat, dengan seizin Allah, Allah akan mencukupi kebutuhannya. Wallaahu’alam.
90. AL MAANI’ = MAHA PENCEGAH
Bagi orang yang sudah berumah tangga, bila rajin membaca Yaa Maani’, dengan seizin Allah, Allah akan memberi ketenteraman hidup dalam rumah tangganya. Wallaahu’alam.
91. ADH DHAAR = MAHA PEMBERI KESUKARAN
Bila seseorang rajin membaca Yaa Dhaar pada malam jumat, dengan seizin Allah, Allah akan mengangkat derajat dan kedudukannya ke tempat yang lebih tinggi. Wallaahu’alam.
92. AN NAAFI’ = MAHA PEMBERI MANFAAT
Bila seseorang membaca Yaa Naafi’ empat hari berturut-turut, maka dengan seizin Allah, ia bakal terhindar dari banyak gangguan. Wallaahu’alam.
93. AN NUUR = MAHA PEMBERI CAHAYA
Bila Seseorang rajin membaca Yaa Nuur, maka dengan seizin Allah, Allah akan memberinya karunia cahaya batiniah. Dan Allah juga akan memberinya pengetahuan untuk mengetahui hal-hal yang tersembunyi. Wallaahu’alam.
94. AL HAADII = MAHA PEMBERI PETUNJUK
Bila seseorang ingin memiliki pengetahuan spiritual dan makrifat atau ilmu mengenai Allah SWT. Maka perbanyaklah membaca Yaa Haadii. Wallaahu’alam.
95. AL BADII’ = MAHA PENCIPTA HAL BARU
Bila seseorang membaca Yaa Badii’assamaawaati wal ardh (wahai Sang Pencipta segala sesuatu yang tiada banding di muka bumi dan jagat alam semesta) sebanyak tujuh puluh kali maka dengan seizin Allah, segala kesulitan yang menimpanya akan berakhir. Wallaahu’alam.
96. AL BAAQII = MAHA KEKAL
Bila seseorang membaca Yaa Baaqii seratus kali sebelum matahari terbit maka, dengan seizin Allah, ia akan terbebas dari seluruh bencana di sepanjang hidupnya. Dan di akhirat kelak, ia akan dikasihi oleh Allah SWT. Wallaahu’alam.
97. AL WAARITSU = MAHA MEWARISI
Bila seseorang sering membaca Yaa Waarits maka Allah akan memperpanjang usianya. Wallaahu’alam.
98. AR ROSYIID = MAHA PEMBERI PETUNJUK KE JALAN YANG BENAR
Bila seseorang membaca Yaa Rosyiid sebanyak seribu kali, yaitu diantara waktu shalat Maghrib dan shalat Isya, dengan seizin Allah, berbagai persoalannya akan terselesaikan. Wallaahu’alam.
99. YAA SHABUUR = MAHA SABAR
Ketika seseorang dalam kesulitan atau berduka, bacalah Yaa Shobuur sebanyak tiga ribu kali, dengan izin Allah, Allah akan memberinya jalan keluar. Jika Yaa Shobuur dibaca sebanyak seribu kali, Allah akan memberinya ilham berupa kesabaran atas segala kesusahan dan bala bencana yang menimpanya. Wallaahu’alam.
Doa-doa Yang Makbul:
1. Orang yang terdesak.
2. Orang yang teraniaya/dizalimi.
3. Anak yang berbuat baik terhadap kedua ibubapanya.
4. Doa seorang Muslim yang tidak berbuat zalim & tidak memutuskan silaturrahim.
Tanda-tanda Doa Yang Makbul:
1. Terasa sesuatu yang menakutkan.
2. Menangis tatkala berdoa.
3. Terasa menggeletar.
Cara-cara Berdoa:
1. Bersungguh-sungguh semasa berdoa. Rasulullah s.a.w pernah bersabda:
"Sesungguhnya Allah amat menyukai orang yang bersungguh-sungguh semasa ia berdoa"
2. Menghadirkan diri kpd Allah dengan penuh kekhusyukkan kerana Allah tidak menerima doa dari hati yang lalai.
3. Hendaklah makanan, minuman, pakaian dan sebagainya dari harta yang halal kerana sesungguhnya Allah itu baik & menerima melainkan yang baik belaka.
4. Doa itu bukan bertujuan untuk melakukan dosa, khianat, memutuskan silaturrahim & jangan sesekali memohon SEGERA dimakbulkan doa tersebut.
5. Digalakkan memperbanyakkan menyebut Asmaul Husna, dimulai dengan bertaubat, istighfar, hamdalah serta selawat ke atas Rasulullah s.a.w & para sahabat.
6. Sebelum berdoa, bersedekahlah terlebih dahulu (al-fatihah dan sebagainya).
KATA-KATA NASIHAT IBNU QAYYIM
* Di dalam hati manusia ada kekusutan dan tidak akan terurai kecuali menerima kehendak Allah swt.
* Di dalam hati manusia ada keganasan dan tidak akan hilang kecuali berjinak dengan dengan Allah swt
* Di dalam hati manusia ada kesedihan dan tidak akan hilang kecuali seronok mengenali Allah swt
* Di dalam hati manusia ada kegelisahan dan tidak akan tenang damai kecuali berlindung, bertemu dan berjumpa denganNya
*
Di dalam hati manusia ada penyesalan dan tidak akan padam kecuali redha dengan suruhan dan laranganNya serta qadha dan qadarNya serta kesenantiasaan sabar sehingga menemuiNya
*
Di dalam hati manusia ada hajat dan tidak akan terbendung kecuali kecintaan kepadaNya dan bermohon kepadaNya.
*
Kesentiasaan berzikir kepadaNya adalah keikhlasan sebenar kepadaNya. . . . . . Andai dunia dan isinya diberikan kepada manusia masih tidak lagi dapat membendunghajat hati sihamba itu.
sumber diambil dari :http://www.facebook.com/photo.php?pid=351310&id=100000005731750
Monday, May 24, 2010
9 Pedang Milik Nabi Muhammad SAW
Ini adalah pedang-pedang yang pernah dipakai oleh Nabi Muhammad SAW semasa hidupnya untuk berdakwah, jumlah total pedang yang pernah digunakan ada 9 buah.
1. Al Ma’thur

Foto diambil oleh Muhammad Hasan Muhammad al-Tihami,
Suyuf al-Rasul wa ‘uddah harbi-hi(Cairo: Hijr, 1312/1992).
Juga dikenal sebagai ‘Ma’thur Al-Fijar’ adalah pedang yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW sebelum dia menerima wahyu yang pertama di Mekah. Pedang ini diberi oleh ayahnya, dan dibawa waktu hijrah dari Mekah ke Medinah sampai akhirnya diberikan bersama-sama dengan peralatan perang lain kepada Ali bin Abi Thalib.
Sekarang pedang ini berada di Museum Topkapi, Istanbul. Berbentuk blade dengan panjang 99 cm. Pegangannya terbuat dari emas dengan bentuk berupa 2 ular dengan berlapiskan emeralds dan pirus. Dekat dengan pegangan itu terdapat Kufic ukiran tulisan Arab berbunyi: ‘Abdallah bin Abd al-Mutalib’.
2. Al 'Adb

Foto diambil oleh Muhammad Hasan Muhammad al-Tihami, Suyuf al-Rasul wa ‘uddah harbi-hi(Cairo: Hijr, 1312/1992).
Al-’Adb, nama pedang ini, berarti “memotong” atau “tajam.” Pedang ini dikirim ke para sahabat Nabi Muhammad SAW sesaat sebelum Perang Badar. Dia menggunakan pedang ini di Perang Uhud dan pengikut-pengikutnnya menggunakan pedang ini untuk menunjukkan kesetiaan kepada Nabi Muhammad SAW. Sekarang pedang ini berada di masjid Husain di Kairo Mesir.
3. Dhu Al Faqar

Foto diambil oleh Muhammad Hasan Muhammad al-Tihami, Suyuf al-Rasul wa ‘uddah harbi-hi(Cairo: Hijr, 1312/1992).
Dhu Al Faqar adalah sebuah pedang Nabi Muhammad SAW sebagai hasil rampasan pada waktu perang Badr. Dan dilaporkan bahwa Nabi Muhammad SAW memberikan pedang ini kepada Ali bin Abi Thalib, yang kemudian Ali mengembalikannya ketika Perang Uhud dengan bersimbah darah dari tangan dan bahunya, dengan membawa Dhu Al Faqar di tangannya.
Banyak sumber mengatakan bahwa pedang ini milik Ali Bin Abi Thalib dan keluarga. Berbentuk blade dengan dua mata.
4. Al Battar

Foto diambil oleh Muhammad Hasan Muhammad al-Tihami, Suyuf al-Rasul wa ‘uddah harbi-hi(Cairo: Hijr, 1312/1992).
Al Battar adalah sebuah pedang Nabi Muhammad SAW sebagai hasil rampasan dari Banu Qaynaqa. Pedang ini disebut sebagai ‘Pedangnya para nabi‘, dan di dalam pedang ini terdapat ukiran tulisan Arab yang berbunyi :
‘Nabi Daud AS, Nabi Sulaiman AS, Nabi Musa AS, Nabi Harun AS, Nabi Yusuf AS, Nabi Zakaria AS, Nabi Yahya AS, Nabi Isa AS, Nabi Muhammad SAW’.
Gambar ukiran nama-nama para nabi di dalamnya :
Di dalamnya juga terdapat gambar Nabi Daud AS ketika memotong kepala dari Goliath, orang yang memiliki pedang ini pada awalnya. Di pedang ini juga terdapat tulisan yang diidentifikasi sebagai tulisan Nabataean.
Sekarang pedang ini berada di Museum Topkapi, Istanbul. Berbentuk blade dengan panjang 101 cm. Dikabarkan bahwa ini adalah pedang yang akan digunakan Nabi Isa AS kelak ketika dia turun ke bumi kembali untuk mengalahkan Dajjal.
5. Hatf

Foto diambil oleh Muhammad Hasan Muhammad al-Tihami,
Suyuf al-Rasul wa ‘uddah harbi-hi(Cairo: Hijr, 1312/1992)
Hatf adalah sebuah pedang Nabi Muhammad SAW sebagai hasil rampasan dari Banu Qaynaqa. Dikisahkan bahwa Nabi Daud AS mengambil pedang ‘Al Battar’ dari Goliath sebagai rampasan ketika dia mengalahkan Goliath tersebut pada saat umurnya 20 tahun.
Allah SWT memberi kemampuan kepada Nabi Daud AS untuk ‘bekerja’ dengan besi, membuat baju baja, senjata dan alat perang, dan dia juga membuat senjatanya sendiri. Dan Hatf adalah salah satu buatannya, menyerupai Al Battar tetapi lebih besar dari itu.
Dia menggunakan pedang ini yang kemudian disimpan oleh suku Levita (suku yang menyimpan senjata-senjata barang Israel) dan akhirnya sampai ke tangan Nabi Muhammad SAW. Sekarang pedang ini berada di Musemum Topkapi, Istanbul. Berbentuk blade, dengan panjang 112 cm dan lebar 8 cm.
6. Al Mikhdham

Foto diambil oleh Muhammad Hasan Muhammad al-Tihami,
Suyuf al-Rasul wa ‘uddah harbi-hi(Cairo: Hijr, 1312/1992).
Ada yang mengabarkan bahwa pedang ini berasal dari Nabi Muhammad SAW yang kemudian diberikan kepada Ali bin Abi Thalib dan diteruskan ke anak-anaknya Ali. Tapi ada kabar lain bahwa pedang ini berasal dari Ali bin Abi Thalib sebagai hasil rampasan pada serangan yang dia pimpin di Syria.
Sekarang pedang ini berada di Museum Topkapi, Istanbul. Berbentuk blade dengan panjang 97 cm, dan mempunyai ukiran tulisan Arab yang berbunyi: ‘Zayn al-Din al-Abidin’.
7. Al Rasub

Foto diambil oleh Muhammad Hasan Muhammad al-Tihami,
Suyuf al-Rasul wa ‘uddah harbi-hi(Cairo: Hijr, 1312/1992).
Ada yang mengatakan bahwa pedang ini dijaga di rumah Nabi Muhammad SAW oleh keluarga dan sanak saudaranya seperti layaknya bahtera (Ark) yang disimpan oleh bangsa Israel.
Sekarang pedang ini berada di Museum Topkapi, Istanbul. Berbentuk blade dengan panjang 140 cm, mempunyai bulatan emas yang didalamnya terdapat ukiran tulisan Arab yang berbunyi: ‘Ja’far al-Sadiq’.
8. Al Qadib

Foto diambil oleh Muhammad Hasan Muhammad al-Tihami,
Suyuf al-Rasul wa ‘uddah harbi-hi(Cairo: Hijr, 1312/1992).
Al-Qadib berbentuk blade tipis sehingga bisa dikatakan mirip dengan tongkat. Ini adalah pedang untuk pertahanan ketika bepergian, tetapi tidak digunakan untuk peperangan.
Ditulis di samping pedang berupa ukiran perak yang berbunyi syahadat:
“Tidak ada Tuhan selain Allah, Muhammad Rasul Allah – Muhammad bin Abdallah bin Abd al-Mutalib.”
Tidak ada indikasi dalam sumber sejarah bahwa pedang ini telah digunakan dalam peperangan. Pedang ini berada di rumah Nabi Muhammad SAW dan kemudian hanya digunakan oleh khalifah Fatimid.
Sekarang pedang ini berada di Museum Topkapi, Istanbul. Panjangnya adalah 100 cm dan memiliki sarung berupa kulit hewan yang dicelup.
9. Qal’a

Foto diambil oleh Muhammad Hasan Muhammad al-Tihami,
Suyuf al-Rasul wa ‘uddah harbi-hi(Cairo: Hijr, 1312/1992).
Pedang ini dikenal sebagai “Qal’i” atau “Qul’ay.” Nama yang mungkin berhubungan dengan tempat di Syria atau tempat di dekat India Cina. Ulama negara lain bahwa kata “qal’i” merujuk kepada “timah” atau “timah putih” yang di tambang berbagai lokasi.
Pedang ini adalah salah satu dari tiga pedang Nabi Muhammad SAW yang diperoleh sebagai rampasan dari Bani Qaynaqa. Ada juga yang melaporkan bahwa kakek Nabi Muhammad SAW menemukan pedang ini ketika dia menemukan air Zamzam di Mekah.
Sekarang pedang ini berada di Museum Topkapi, Istanbul. Berbentuk blade dengan panjang 100 cm. Didalamnya terdapat ukiran bahasa Arab berbunyi: “Ini adalah pedang mulia dari rumah Nabi Muhammad SAW, Rasul Allah.”
Pedang ini berbeda dari yang lain karena pedang ini mempunyai desain berbentuk gelombang.
Sumber : www.kaskus.us
Sunday, May 23, 2010
Lihatlah, Maka Bertasbihlah !!!
Siapakah arsitek yang telah mendesain raksasa bumi ini, siapakah yang menegakkannya di atas muka bumi ini? Sesungguhnya gunung-gunung inipun bertasbih kepadaNYA
Siapakah yang telah mewarnai setiap daunnya, yang berjumlah bermilyar-milyar di seluruh dunia. Siapakah yang telah melukis pepohonan hingga sedemikian indahnya. Sesungguhnya pohon-pohon dan semua tanaman inipun tunduk menyembah kepada Yang Esa
Siapakah yang menghendaki air ini bisa turun jatuh ke bumi dengan tenangnya? Padahal kalau Ia berkehendak, Ia mampu menjadikannya air yang meluap-luap melantakkan apa yang ada didepannya, sehingga makhluk yang ada didepannya terseret air bah yang membinasakan.
Duhai betapa indahnya telaga ini, siapakah yang telah mendesainnya? Sesungguhnya ini baru nol koma sekian persen dari ni’mat Allah yang telah Ia berikan di dunia. Katakanlah siapakah Yang Maha Indah?
Kokohnya gunung, terjalnya tebing, curamnya jurang, dalamnya lautan, dinginnya salju, tapi mengapa itu semua jadi terlihat MENGAGUMKAN dimataku, Siapakah yang telah berhasil mengkombinasikan variabel-variabel berbahaya ini menjadi sesuatu yang tidak pantas sama sekali untuk dihujat dan dicela? Siapakah arsitek semua ini? Sesungguhnya semua ini tunduk patuh seraya bertasbih memuja Sang Pencipta.
Itu hanyalah sedikit ni’matnya yang telah Ia turunkan didunia, ni’mat yang kadangkala kita sering melupakannya. Ia yang Maha Indah maka ia pun Menciptakan ke Indahan Semesta ini. semua perhiasan dunia ini suatu saat nanti akan binasa, hanya Dia yang kekal selamanya. Persiapkanlah dirimu untuk menyambut seruanNya.
Tetapi selain diatas itu masih ada perhiasan dunia yang lebih indah lagi, bahkan perhiasan Paling Indah diatara perhiasan dunia yang manapun di dunia ini. Apakah perhiasan itu? Lihatlah semua ini maka kaupun akan bertasbih kepadaNya
Sumber : http://sakuja.wordpress.com/2009/05/29/lihatlah-maka-bertasbihlah/
Friday, May 7, 2010
Bersenda Gurau Dengan Menyebut Nama Allah, Alqur’an Atau Rasulullah
Sering kita dalam keseharian mendengar orang ataupun rekan kita bercanda dengan menyebut nama Allah, nama Rasulullah atau dengan ayat ayat Al Quran, terutama sekali di televisi berupa lawakan ataupun sinetron seperti “Astagfirullah,” “laa ilaha illallah“, “Allahu Akbar“, yang semua hanyalah candaan semata, ataupun ijab Kabul palsu dan sebagainya. Bagaimana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam menyikapi orang seperti ini simak Al Qur’an dan hadits dibawah ini. :
Firman Allah Subhanahu wata’ala :
ولئن سألتهم ليقولن إنما كنا نخوض ونلعب قل أبالله وأياته ورسوله كنتم تستهزؤون لا تعتذروا قد كفرتم بعد إيمانكم
“Dan jika kamu tanyakan kepada orang-orang munafik (tentang apa yang mereka lakukan) tentulah mereka akan menjawab : “Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja”, katakanlah : “Apakah dengan Allah, ayat-ayatNya dan RasulNya kalian selalu berolok-olok ?”, tidak usah kamu minta maaf, karena kamu telah kafir sesudah beriman…” (QS. At Taubah, 65 – 66).
Diriwayatkan dari Ibnu Umar, Muhammad bin Kaab, Zaid bin Aslam, dan Qatadah, suatu hadits dengan rangkuman sebagai berikut : “Bahwasanya ketika dalam peperangan tabuk, ada seseorang yang berkata : “Belum pernah kami melihat seperti para ahli membaca Alqur’an (qurra’) ini, orang yang lebih buncit perutnya, dan lebih dusta mulutnya, dan lebih pengecut dalam peperangan”, maksudnya adalah Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam dan para sahabat yang ahli membaca Al Qur’an. Maka berkatalah Auf bin Malik kepadanya: “kau pendusta, kau munafik, aku beritahukan hal ini kepada Rasulullah”, lalu berangkatlah Auf bin Malik kepada Rasulullah untuk memberitahukan hal ini kepada beliau, akan tetapi sebelum ia sampai, telah turun wahyu kepada beliau.
Dan ketika orang itu datang kepada Rasulullah, beliau sudah beranjak dari tempatnya dan menaiki untanya, maka berkatalah ia kepada Rasulullah : “Ya Rasulullah, sebenarnya kami hanya bersenda gurau dan mengobrol sebagaimana obrolan orang yang mengadakan perjalanan untuk menghilangkan penatnya perjalanan”, kata Ibnu Umar : “sepertinya aku melihat orang tadi berpegangan sabuk pelana unta Rasulullah, sedang kedua kakinya tersandung-sandung batu, sambil berkata : “kami hanyalah bersenda gurau dan bermain main saja”, kemudian Rasulullah bersabda kepadanya :
أبالله وآياته ورسوله كنتم تستهزؤون
“Apakah dengan Allah, ayat-ayatNya, dan RasulNya kamu selalu berolok olok”.
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam mengatakan seperti itu tanpa menengok, dan tidak bersabda kepadanya lebih dari pada itu.
Penjelasan bab ini :
1. Masalah yang sangat penting sekali, bahwa dalam ayat diatas menyebutkan orang yang bersenda gurau dengan menyebut nama Allah, ayat-ayatNya dan RasulNya adalah kafir.
2. Ada perbedaan yang sangat jelas antara menghasut dan setia Allah dan RasulNya. (dan melaporkan perbuatan orang-orang fasik kepada waliyul amr untuk mencegah mereka, tidaklah termasuk perbuatan menghasut tetapi termasuk kesetiaan kepada Allah dan kaum muslimin seluruhnya).
3. Ada perbedaan yang cukup jelas antara sikap memaafkan yang dicintai Allah dengan bersikap tegas terhadap musuh-musuh Allah.
4. Tidak setiap permintaan maaf dapat diterima. (ada juga permintaan maaf yang harus ditolak).
3 (Tiga) Dosa yang Paling Besar Di Sisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala
3 (Tiga) Dosa yang Paling Besar Di Sisi Allah Subhanahu Wata’ala
Pada suatu hari, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam sedang duduk bermajelis bersama para shahabatnya dan memberikan pelajaran kepada mereka. Beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam kemudian mengatakan:
أَلاَ أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ ؟
“Perhatikanlah (wahai para shahabat), maukah aku tunjukkan kepada kalian dosa-dosa yang paling besar?” Beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam mengatakannya tiga kali. Kemudian para shahabat mengatakan: “Tentu wahai Rasulullah.”
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam pun menerangkan:
الإِشْرَاكُ بِاللهِ وَعُقُوْقُ الْوَالِدَيْنِ وَشَهَادَةُ الزُّوْرِ أَوْ قَوْلُ الزُّوْرِ.
“(Dosa-dosa yang paling besar itu adalah) syirik kepada Allah, durhaka kepada kedua orang tua, dan persaksian palsu (perkataan dusta).” (HR. Al Bukhari dan Muslim dari shahabat Abu Bakrah radhiallahu ‘anhu )
Itulah sepenggal kisah bagaimana Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam membimbing dan mengajarkan ilmu agama ini kepada para shahabatnya. Beliau adalah seorang yang sangat bersemangat dalam mengajarkan segala permasalahan agama ini kepada umatnya.
Beliau mengajarkan kebaikan agar umatnya melakukan kebaikan tersebut. Dan beliau juga menerangkan beberapa bentuk kejelekan agar umatnya menjauhi kejelekan tersebut.
Dalam hadits tersebut, secara khusus Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam menerangkan sekaligus memperingatkan beberapa bentuk perbuatan dosa yang paling besar. Betapa pentingnya peringatan tersebut sampai-sampai Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam mengulanginya tiga kali. Perbuatan-perbuatan itu adalah:
1. Syirik kepada Allah ‘Azza wa Jalla.
Para pembaca yang dimuliakan Allah ‘Azza wa Jalla, Allah ‘Azza wa Jalla adalah Dzat yang Maha Tunggal, Dialah satu-satunya yang menciptakan alam semesta ini, Dialah satu-satunya Dzat yang memberi rizki kepada seluruh makhluk-Nya, dan Dialah satu-satunya yang mengatur alam semesta ini. Maka dari itulah, Allah ‘Azza wa Jalla adalah satu-satunya Dzat yang berhak untuk diibadahi, ditujukan kepada-Nya segala macam permintaan dan do’a, dimintai rizki, dimintai pertolongan dan perlindungan.
Sangatlah tidak pantas jika seorang hamba beribadah kepada selain Allah ‘Azza wa Jalla, memohon dan meminta kepada makhluk dengan permintaan yang tidak mungkin bisa dipenuhi kecuali oleh Allah ‘Azza wa Jalla saja, seperti rizki, keselamatan, atau menyandarkan nasib hidupnya kepada selain Allah ‘Azza wa Jalla.
Maka sangatlah tepat ketika Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam memposisikan syirik ini sebagai dosa yang paling besar, karena seorang yang berbuat syirik berarti dia telah berbuat lancang dan melampaui batas terhadap Penciptanya. Menjadikan tandingan / sekutu bagi Allah ‘Azza wa Jalla, padahal Allah ‘Azza wa Jalla adalah Maha Tunggal dan tidak ada sekutu baginya. Sungguh ini adalah kezhaliman yang sangat besar sebagaimana Allah ‘Azza wa Jalla firmankan (artinya):
“Sesungguhnya kesyirikan merupakan kezhaliman yang besar.” (Luqman: 13)
Betapa zhalimnya ketika seorang muslim menyembelih hewan untuk kemudian dipersembahkan kepada makhluk yang diyakini memiliki kekuatan sehingga dia akan terhindar dari bencana, padahal Allah ‘Azza wa Jalla lah satu-satunya Dzat yang mampu untuk mendatangkan bencana.
Dan betapa zhalimnya ketika seorang muslim meminta-minta keselamatan dan rizki yang lancar kepada orang-orang shalih yang sudah meninggal di samping kuburannya, padahal Allah ‘Azza wa Jalla sajalah yang mampu untuk memberikan keselamatan dan rizki kepada makhluk-Nya.
Oleh karena itulah ketika shahabat ‘Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu bertanya kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam:
أَيُّ الذَّنْبِ أَعْظَمُ عِنْدَ اللهِ ؟
“Dosa apa yang paling besar di sisi Allah?”
Beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:
أَنْ تَجْعَلَ لِلّهِ نِدًّا وَهُوَ خَلَقَكَ.
“Engkau menjadikan tandingan bagi Allah (menyekutukan Allah) padahal Allah lah yang telah menciptakanmu.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)
Ketika syirik telah diposisikan sebagai dosa yang paling besar, maka tentunya adzab dan bencana yang akan ditimpakan kepada pelakunya pun juga sangat besar. Allah ‘Azza wa Jalla mengancam untuk tidak akan mengampuni pelaku kesyirikan selama dia belum bertaubat ketika meninggal.
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia akan mengampuni dosa yang di bawah kesyirikan bagi siapa saja yang dikehendaki-Nya.” (An Nisa’: 48)
Amalan ibadah seseorang yang dikerjakan dengan susah payah dan kesungguhan yang besar akan hilang nilainya dan sia-sialah apa yang dia amalkan tadi dengan sebab kesyirikan yang dia lakukan. Yang demikian itu karena Allah ‘Azza wa Jalla akan menghapus nilai amalan seseorang manakala dia telah berbuat lancang dengan menyekutukan Allah ‘Azza wa Jalla dalam ibadah. Allah ‘Azza wa Jalla menegaskan dalam ayat-Nya (artinya):
“Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) sebelummu: jika kamu mempersekutukan (berbuat syirik) kepada Allah, niscaya akan terhapuslah amalanmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.” (Az Zumar: 65)
Dan pada akhirnya, sungguh malang nasib seorang yang berbuat syirik karena tempat tinggal terakhirnya adalah di An Nar (neraka) dan dia kekal di dalamnya karena Allah ‘Azza wa Jalla telah mengharamkan baginya untuk masuk ke dalam Al Jannah sebagaimana yang Allah ‘Azza wa Jalla firmankan (artinya):
“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya Al Jannah, dan tempatnya adalah An Nar, tidaklah ada bagi orang-orang yang zhalim itu seorang penolongpun.” (Al Ma’idah: 72)
Dan sebagaimana juga yang Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam sabdakan:
مَنْ مَاتَ وَهُوَ يَدْعُوْ مِنْ دُوْنِ اللهِ نِدٌّا دَخَلَ النَّارَ.
“Barangsiapa yang meninggal dunia dalam keadaan dia berdo’a (beribadah) kepada selain Allah (sebagai) tandingan / sekutu (bagi Allah), maka dia akan masuk ke dalam An Nar. (HR. Al Bukhari)
2. Durhaka kepada kedua orang tua
Durhaka kepada kedua orang tua diposisikan sebagai dosa besar setelah syirik. Yang demikian itu karena perintah untuk berbuat baik kepada orang tua sering diiringkan dan diletakkan setelah perintah untuk beribadah dan mengesakan ibadahnya tersebut kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Ini menunjukkan besarnya hak orang tua untuk mendapatkan perlakuan yang baik dari anak-anaknya.
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman (artinya):
“Dan beribadahlah kalian kepada Allah dan jangan menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua …” (An Nisa’: 36)
Durhaka kepada kedua orang tua apapun bentuknya merupakan perbuatan yang diharamkan oleh Allah ‘Azza wa Jalla dan Rasul-Nya shalallahu ‘alaihi wa sallam. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ اللهَ تَعَالَى حَرَّمَ عَلَيْكُمْ عُقُوْقَ اْلأُمَّهَاتِ …..
“Sesungguhnya Allah Ta’ala mengharamkan atas kalian durhaka kepada para ibu (yakni orang tua), …” (Muttafaqun ‘Alaihi).
Ketika kedua orang tua sudah lanjut usia dan lemah, mestinya mereka mendapatkan kasih sayang dan perhatian yang sungguh-sungguh dari anak-anaknya. Tetapi apa yang terjadi di masyarakat kita justru sebaliknya, mereka menitipkan orang tuanya di panti jompo atau yang semisalnya. Sungguh ini merupakan salah satu bentuk kedurhakaan anak kepada orang tuanya.
Para pembaca yang dirahmati Allah ‘Azza wa Jalla, masih banyak lagi contoh sikap durhaka anak kepada orang tuanya. Yang terpenting bagi kita adalah bagaimana kita berusaha mengamalkan perintah Allah ‘Azza wa Jalla untuk berbuat baik kepada orang tua kita dan menunaikan hak-hak mereka sebagaimana yang dituntunkan oleh syari’at Islam yang mulia ini.
3. Persaksian palsu atau perkataan dusta
Larangan untuk berkata dusta ini telah Allah ‘Azza wa Jalla firmankan dalam ayat-Nya yang mulia (artinya):
“… maka jauhilah olehmu berhala-berhala yang najis itu dan jauhilah perkataan-perkataan dusta.” (Al Hajj: 30)
Kalau anda perhatikan ayat tersebut, Allah ‘Azza wa Jalla mengiringkan larangan berkata dusta dengan perintah untuk menjauhi perbuatan syirik dan meninggalkan berhala-berhala yang disembah selain Allah ‘Azza wa Jalla.
Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa perbuatan syirik merupakan perkara besar yang diperingatkan dalam agama ini, maka perkataan dusta juga demikian, karena tidaklah dua perkara disebutkan dalam satu rangkaian kalimat melainkan di sana terkandung substansi permasalahan yang tidak jauh berbeda, dan dalam pembahasan kali ini adalah keduanya sama-sama perbuatan terlarang yang menyebabkan pelakunya terjatuh ke dalam perbuatan dosa besar. Wallahu A’lam.
Ketika kita membaca Al Qur’an, kita akan mendapati di ayat yang ke 63 dan seterusnya dari surat Al Furqan, di situ disebutkan beberapa ciri hamba-hamba Allah ‘Azza wa Jalla yang mendapatkan kemuliaan di sisi-Nya. Dan di antara ciri dan sifat mereka adalah tidak memberikan persaksian palsu sebagaimana disebutkan dalam ayat yang ke 72 (artinya):
“Dan orang-orang yang tidak memberikan persaksian palsu.” (Al Furqan: 72)
Para pembaca yang mulia, mengapa dusta yang kelihatannya perkara sepele dan diremehkan oleh sebagian manusia itu, ternyata merupakan salah satu bentuk dosa yang paling besar di antara dosa-dosa besar yang dilarang dalam agama? Mari kita perhatikan pemaparan berikut.
Berkata dusta tergolong dosa besar karena pangkal dari kejelekan dan kerusakan yang dilakukan manusia itu bernuara pada perbuatan ini, karena dusta merupakan amalan yang bisa mengantarkan kepada kejelekan sebagaimana sabda Nabi ‘Azza wa Jalla:
وَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُحُوْرِ وَإِنَّ الْفُحُوْرَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَكْذِبُ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كَذَّاباً.
“Dan sesungguhnya dusta itu bisa mengantarkan kepada kejelekan, dan kejelekan itu bisa mengantarkan kepada An Nar, dan senantiasa seseorang itu berbuat dusata sampai dia dicatat di sisi Allah sebagai pendusta.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)
Seorang yang berdusta berarti dia telah melanggar salah satu prinsip penting dalam Islam, karena di antara misi yang diemban Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dalam mengajarkan Islam adalah menjunjung tinggi sikap kejujuran. Hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh Abu Sufyan ketika ditanya oleh Heraklius (kaisar Romawi ketika itu) tentang pokok-pokok ajaran yang dibawa Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam:
اعْبُدُوا اللهَ وَحْدَهُ وَلاَ تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَاتْرُكُوا مَا يَقُوْلُ آبَاءُكُمْ وَيَأْمُرُنَا بِالصَّلاَةِ وَالصِّدْقِ وَالْعَفَافِ وَالصِّلَةِ.
“Beribadahlah kepada Allah satu-satunya dan jangan menyekutukan-Nya dengan sesuatupun, tinggalkan ajaran-ajaran nenek moyangmu (yang tidak baik, pen), beliau juga memerintahkan kepada kami untuk shalat, jujur, menjaga diri dari perbuatan yang haram, dan menyambung tali silaturrahim.” (Muttafaqun ‘Alaihi)
Para pembaca, balasan apa yang pantas untuk dirasakan kepada orang yang suka berdusta? Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah bermimpi (dan tentunya mimpi beliau adalah benar), di mana dalam mimpi tersebut beliau melihat manusia disiksa dengan siksaan yang beragam sesuai dengan perbuatan yang mereka lakukan. Dan di antara yang beliau lihat adalah sebagaimana yang dituturkan dalam sabdanya (artinya):
“Kemudian kami mendapatkan seseorang yang terlentang, sedangkan di dekatnya ada seorang yang berdiri dengan memegang semacam gergaji dari besi, kemudian ia membelah salah satu sisi mukanya yaitu dari mulut sampai ke tengkuknya, dari hidung sampai ke tengkuknya, dari mata sampai ke tengkuknya, kemudian pada sisi muka yang lain dengan perlakuan yang sama dengan sisi muka yang pertama tadi. Apabila telah selesai, maka muka itu utuh kembali dan apabila sudah utuh maka diperlakukan lagi seperti sebelumnya.”
Pada mulanya beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam tidak tahu apa yang menyebabkan orang tadi disiksa dengan siksaan yang seperti itu. Kemudian dikatakanlah kepada beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam:
وَأَمَّا الرَّجُلُ الّذِي أَتَيْتَ عَلَيْهِ يُشَرْشَرُ شِدْقُهُ إِلَى قَفَاهُ، وَمَنْخِرُهُ إِلَى قَفَاهُ، وَعَيْنُهُ إِلَى قَفَاهُ، فَإِنَّهُ الرَّجُلُ يَغْدُو مِنْ بَيْتِهِ فَيَكْذِبُ الْكَذْبَةَ تَبْلُغُ اْلآفَاقَ.
“Dan adapun seorang yang engkau datangi dan dibelah salah satu sisi mukanya yaitu dari mulut sampai ke tengkuknya, dari hidung sampai ke tengkuknya, dari mata sampai ke tengkuknya, itu adalah seorang yang suka membuat berita bohong sampai berita itu tersebar ke mana-mana.”
Kisah tersebut merupakan potongan hadits yang panjang diriwayatkan oleh Al Imam Al Bukhari.
Mudah-mudahan Allah ‘Azza wa Jalla menjauhkan kita dan kaum muslimin semuanya dari perbuatan tercela ini.
Menjauhi dosa besar, penghapus dosa kecil
Di antara bentuk kasih sayang Allah ‘Azza wa Jalla kepada hamba-Nya adalah dijadikannya amalan kebaikan itu sebagai penghapus dari amalan kejelekan. Setiap amalan shalih yang dikakukan oleh seorang muslim, maka amalannya tadi akan menghapus dosa dan kesalahan yang dia lakukan. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman (artinya):
“Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk.” (Hud: 114)
Oleh karena itulah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا
“Dan iringilah kejelekan itu dengan kebaikan, niscaya (kebaikan tadi) akan menghapuskannya.” (HR. At Tirmidzi)
Dan di antara bentuk kebaikan pada diri seorang hamba adalah dia menjauhi perbuatan-perbuatan yang tergolong dosa besar. Lihatlah wahai pembaca, sebatas dia menjauhi dan tidak melakukan dosa besar, sudah terhitung baginya kebaikan yang akan menghapus dosa kecil yang pernah dia lakukan. Inilah bukti rahmah dan kasih sayang Allah ‘Azza wa Jalla yang telah berfirman dalam kitab-Nya (artinya):
“Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang kamu dilarang megerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (Al Jannah).” (An Nisa’: 31)
Sumber: http://www.assalafy.org Judul: Peringatan Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam dari Tiga Dosa Besar
Manfaat Wudhu
Selain memiliki banyak keutamaan, wudhu ternyata sangat bermanfaat terhadap kesehatan. Dr Ahmad Syauqy Ibrahim, peneliti bidang penderita penyakit dalam dan penyakit jantung di London mengatakan, ”Para Pakar sampai pada kesimpulan mencelupkan anggota tubuh ke dalam air akan mengembalikan tubuh yang lemah menjadi kuat, mengurangi kekejangan pada syaraf dan otot, menormalkan detak jantung, kecemasan, dan insomnia (susah tidur).”
Dalam buku Al-I’jaaz Al-Ilmiy fii Al-Islam wa Al-Sunnah Al-Nabawiyah dijelaskan, ilmu kontemporer menetapkan setelah melalui eksperimen panjang, ternyata orang yang selalu berwudhu mayoritas hidung mereka lebih bersih, tidak terdapat berbagai mikroba.
Rongga hidung bisa mengantarkan berbagai penyakit. Dari hidung, kuman masuk ke tenggorokan dan terjadilah berbagai radang dan penyakit. Apalagi jika sampai masuk ke dalam aliran darah. Barangkali inilah hikmah dianjurkannya istinsyaaq (memasukkan air ke dalam hidung) sebanyak tiga kali kemudian menyemburkannya setiap kali wudhu.
Ada pun berkumur-kumur dimaksudkan untuk menjaga kebersihan mulut dan kerongkongan dari peradangan dan pembusukan pada gusi. Berkumur menjaga gigi dari sisa-sisa makanan yang menempel. Sementara membasuh wajah dan kedua tangan sampai siku, serta kedua kaki memberi manfaat menghilangkan debu-debu dan berbagai bakteri. Apalagi dengan membersihkan badan dari keringat dan kotoran lainnya yang keluar melalui kulit. Dan juga, sudah terbukti secara ilmiah penyakit tidak akan menyerang kulit manusia kecuali apabila kadar kebersihan kulitnya rendah.
Dari segi rohani, wudhu menggugurkan ‘daki-daki’ yang menutupi pahala. Bersama air wudhu, dosa-dosa kita dibersihkan, sebagaimana diriwayatkan Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, ”Apabila seorang hamba muslim atau mukmin berwudhu, tatkala ia membasuh wajahnya keluarlah dari wajahnya seluruh dosa yang dilakukan matanya bersamaan dengan air itu atau dengan tetesan terakhirnya.
Apabila dia membasuh dua tangannya maka akan keluar seluruh dosa yang dilakukan tangannya bersamaan dengan air itu atau tetesan air yang terakhir. Apabila dia membasuh dua kakinya maka keluarlah seluruh dosa yang telah dilangkahkan oleh kakinya bersama air atau tetesannya yang terakhir sehingga dia selesai wudhu dalam keadaan bersih dari dosa-dosa.” (HR Muslim) Maka, berbahagialah orang-orang yang selalu menjaga wudhunya dan menjaga hatinya tetap suci.
(Sumber: Republika)
Monday, May 3, 2010
Adab Menguap dan Bersin (Islam)
Kebanyakan dari kita, mungkin beranggapan bahwa ibadah hanyalah sebatas pada shalat, puasa, haji, dan zakat. Padahal ibadah adalah segala sesuatu yang dicintai oleh Allah dan yang telah dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Salah satu ibadah yang telah diremehkan oleh sebagian kaum muslim adalah menjaga adab-adab yang telah diajarkan oleh Islam. Adab-adab tersebut memang terkesan sepele, tetapi jika kita mengamalkannya dengan niat beribadah dan dengan niat meneladani Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, amal tersebut akan bernilai ibadah di sisi Allah Ta’ala. Sebagaimana yang telah disabdakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sesungguhnya setiap amal perbuatan tergantung pada niatnya dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan hasil sesuai dengan niatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Salah satu adab islami yang sudah banyak ditinggalkan kaum muslimin adalah adab ketika bersin dan menguap. Banyak kaum muslimin saat ini yang tidak mengetahui adab ini. Ketika bersin, banyak di antara mereka yang tidak mengucapkan “alhamdullillah”. Mungkin itu disebabkan mereka lupa atau tidak mengetahui keutamaannya.
Demikian pula ketika ia menguap, seharusnya seorang muslim menahannya semampu mungkin. Akan tetapi, banyak dari kita, membuka mulut lebar-lebar saat menguap, sehingga semua orang pun bisa melihat seluruh isi mulutnya. Ada pula yang ketika menguap, mengucapkan ta’awudz, padahal perbuatan semacam ini sama sekali tidak pernah dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sesungguhnya jika seorang muslim mengetahui betapa besar pahala yang akan diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala ketika seorang muslim meneladani Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam maka sudah pasti manusia akan berlomba-lomba melaksanakan adab-adab yang telah diajarkan oleh Islam ini. Meskipun hal tersebut dalam perkara yang remeh di mata manusia.
Sesungguhnya Allah Membenci Menguap
Jika kita mengaku muslim dan mengaku bahwasanya kita mencintai Allah, maka salah satu konsekuensinya adalah mencintai segala sesuatu yang dicintai oleh Allah, serta membenci dan menjauhi segala sesuatu yang dibenci oleh Allah. Salah satu perkara yang dibenci oleh Allah adalah menguap. Seperti yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,
“Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan benci terhadap menguap. Maka apabila ia bersin, hendaklah ia memuji Allah (dengan mengucapkan ‘Alhamdullillah’). Dan merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang mendengarnya untuk mendoakannya. Adapun menguap, maka ia berasal dari setan. Hendaklah setiap muslim berusaha untuk menahannya sebisa mungkin, dan apabila mengeluarkan suara ‘ha’, maka saat itu setan menertawakannya.” (HR Bukhari)
Allah membenci menguap karena menguap adalah aktivitas yang membuat seseorang banyak makan, yang pada akhirnya membawa pada kemalasan dalam beribadah. Menguap adalah perbuatan yang dibenci oleh Allah, terlebih-lebih ketika pada waktu shalat. Para nabi tidak pernah menguap, dikarenakan menguap adalah salah satu aktivitas yang dibenci oleh Allah.
Tahanlah Semampumu
Jika seseorang ingin menguap, maka hendaklah dia menahannya sebisa mungkin, atau dengan menutup jalan terbukanya mulut dengan menggunakan tangannya. Hal ini sesuai dengan hadits yang telah diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasullullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Menguap adalah dari setan, maka jika salah seorang di antara kalian menguap, hendaklah ia menahannya sedapat mungkin.” (HR Muslim)
Ketika seseorang ingin menguap hendaknya ia menutup mulutnya dengan tangan kiri, karena menguap adalah salah satu perbuatan yang buruk.
Sesungguhnya Allah Mencintai Orang yang Bersin
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasullullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya Allah menyukai bersin.” (HR Bukhari)
Bersin merupakan sesuatu yang disukai karena bersin dapat menyehatkan badan dan menghilangkan keinginan untuk selalu mengenyangkan perut, serta dapat membuat semangat untuk beribadah.
Ketika Bersin Hendaknya Kita…
- Merendahkan suara.
- Menutup mulut dan wajah.
- Tidak memalingkan leher.
- Mengeraskan bacaan hamdalah, walaupun dalam keadaan shalat.
Macam-Macam Bacaan yang Dapat Kita Amalkan Ketika Bersin
- Alhamdulillah (segala puji hanya bagi Allah).
- Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin (segala puji bagi Allah Rabb semesta alam).
- Alhamdulillah ‘ala kulli haal (segala puji bai Allah dalam setiap keadaan)
- Alhamdulillahi hamdan katsiiran thayyiban mubaarakan fiihi, mubaarakan ‘alaihi kamaa yuhibbu Rabbuna wa yardhaa” (segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak lagi penuh berkah dan diberkahi, sebagaimana yang dicintai dan diridhai oleh Rabb kami).
Tunaikanlah Hak Saudaramu
Islam adalah agama yang sangat indah, dan salah satu keindahan agama ini adalah memperhatikan keadilan dan memberikan hak kepada sang pemiliknya. Salah satu hak yang harus ditunaikan oleh seorang muslim dan muslimah kepada muslim dan muslimah yang lain adalah ber-tasymit (mendoakan orang yang bersin) ketika ada seorang dari saudara atau saudari kita yang muslim bersin dan ia mengucapkan ‘alhamdullillah’.
Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda,
“Hak seorang muslim atas muslim yang lain ada enam: jika engkau bertemu dengannya maka ucapkanlah salam, jika ia mengundangmu maka datanglah, jika ia meminta nasihat kepadamu maka berilah nasihat, jika ia bersin lalu ia mengucapkan alhamdullilah maka doakanlah, jika ia sakit maka jenguklah, jika ia meninggal maka iringilah jenazahnya.” (HR Muslim)
Ketika ada seorang muslim bersin di dekat kita, lalu dia mengucapkan “alhamdullillah,” maka kita wajib mendoakannya dengan membaca “yarhamukallah” (semoga Allah merahmatimu). Hukum tasymit ini adalah wajib bagi setiap orang yang mendengar seorang muslim yang bersin kemudian mengucapkan “alhamdullillah.” Setelah orang lain mendoakannya, orang yang bersin tadi dianjurkan untuk mengucapkan salah satu doa sebagai berikut:
- Yahdikumullah wa yushlih baalakum (mudah-mudahan Allah memberikan hidayah kepada kalian dan memperbaiki keadaan kalian).
- Yaghfirulahu lanaa wa lakum (mudah-mudahan Alah mengampuni kita dan kalian semua).
- Yaghfirullaah lakum (semoga Allah mengampuni kalian semua).
- Yarhamunnallah wa iyyaakum wa yaghfirullaahu wa lakum (semoga Allah memberi rahmat kepada kami dan kamu sekalian, serta mengampuni kami dan mengampuni kalian).
- Aafaanallah wa iyyaakum minan naari yarhamukumullaah (semoga Allah menyelamatkan kami dan kamu sekalian dari api neraka, serta memberi rahmat kepada kamu sekalian).
- Yarhamunnallah wa iyyaakum (semoga Allah memberi rahmat kepada kami dan kepada kalian semua).
Mereka Tidak Berhak Mendapatkannya
Kita tidak perlu bertasymit ketika:
- Ada seseorang yang bersin, dan dia tidak mengucapkan hamdalah.
- Ada seseorang yang bersin lebih dari tiga kali. Jika seseorang bersin lebih dari tiga kali, maka orang tersebut dikategorikan terserang influenza. Kita pun tidak disyariatkan untuk mendoakannya, kecuali doa kesembuhan.
- Ada seseorang membenci tasymit.
- Seseorang yang bersin itu bukan beragama Islam. Walaupun orang tersebut mengucapkan hamdalah, kita tetap tidak diperbolehkan untuk ber-tasymit, karena seorang muslim tidak diperbolehkan mendoakan orang kafir. Jika orang kafir tersebut mengucapkan alhamdulillah, kita jawab “Yahdikumullah wa yushlih baalakum“
- Seseorang yang bersin bertepatan dengan khutbah jumat. Cukup bagi yang bersin saja untuk mengucapkan hamdalah tanpa ada yang ber-tasymit, karena ketika khutbah jum’at seorang muslim wajib untuk diam. Begitu pula ketika shalat wajib (shalat fardhu) sedang didirikan, tidak ada keharusan bagi kita untuk ber-tasymit.
- Kita berada ditempat yang terlarang untuk mengucapkan kalamullah, seperti di dalam toilet.
Saudariku marilah kita bersama-sama mengamalkan sunnah (tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam) yang mulia ini. Mulailah untuk membiasakan diri melakukannya di tengah-tengah keluarga, teman-teman, dan masyarakat di sekitar kita. Beritahukanlah kepada saudara-saudari kita yang lain untuk ikut mengamalkannya, karena sesungguhnya di dalamnya terdapat karunia yang sangat besar. Bahkan dahulu kaum yahudi pun pernah berpura-pura bersin di hadapan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam demi mendapatkan karunia yang besar itu, melalui doa beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. Oleh karena itu, seharusnya kita sebagai muslim dan muslimah lebih bersemangat lagi untuk mendapatkannya. Sangat disayangkan jika karunia yang sangat besar itu kita tidak mendapatkannya. Bukankah demikian, wahai Saudariku?
Wallaahu ‘alam bish shawaab.
Maraa’ji’ :
Adab Menguap dan Bersin, Ismail bin Marsyid bin Ibrahim ar-Rumaih, Pustaka Imam Asy-Syafi’I, Bogor.
Sepuluh Hak Dalam Islam, Muhammad bin Shalih al-’Utsaimin, penerbit: Pustaka Al-Minhaj, Sukoharjo.
Matan Hadits Arba’in An-Nawawiyah, Imam An-Nawawi
***
Artikel muslimah.or.id
Saturday, May 1, 2010
Keajaiban Allah SWT
Bukti Kebesaran Allah dan Kebenaran Al-Qur’an,update terakhir tanggal 28 Januari 2008
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?” [QS. Al- Fushshilat]
Koleksi Photo Kebesaran Allah SWT



Lafal Allah terdapat pada setiap Jantung Manusia.
Bila Anda punya kenalan dokter, coba tanyakan dan lihat lagi dengan teliti
alur Urat yang terdapat pada jantung.

Bukti Bahwa Bulan pernah Terbelah., artikel nya bisa anda baca di sini , klik di sini
Sekaligus ini membuktikan kebenaran dari Al-Qur’an surat Al-Qamar, ayat 1 :
“Sungguh telah dekat hari qiamat, dan bulan pun telah terbelah “
(Q.S. Al-Qamar: 1)”
![]() |
![]() ![]() |
Dari HP Zulherman Tanpa sengaja waktu dijalan ngeliat genangan air
berlafalkan ALLAH… subhanallah ( LOKASI pengambilan photo: Antara Cikarang – Tol Bekasi Timur( Jalan Utama /pinggir jalan Kalimalang ) Allahu Akbar ! )

Lapadz “Allah” yang terbentuk di telinga seorang bayi
Thanks for erwin atas sumbangan photonya.

Lafaz Allah pada Awan

Lafaz Allah di Awan
Terima Kasih Untuk Syafri Oktariza atas sumbangan photonya.

Dahliani (26), pembuat kue Agar-Agar yang berlafazdh “Allah” di atasnya.
Dia memperlihatkan kue tersebut kepada wartawan di rumahnya di Desa Baet Kecamatan Baitussalam Aceh Besar, Rabu (28/3)–foto: RAKYATACEH.COM
Lafal Allah pada Sebutir Telur
Lafal Allah pada Sehelai Daun

Buah Terong yang berlafal Allah

Kalimat Allah terbentuk di Langit, pada waktu Senja ( Matahari Terbenam )

Batu karang yang sedang sujud.

Pohon Kaktus yang tumbuh membentuk Lafal Allah.
Buah Labu

Lafaz Allah tertulis dengan Jelas di Tanah Africa, di lihat dari satelit.
Lafaz Allah di Buah Melon
Lafaz Allah di Lautan , di lihat dari Satelit
Lafaz Allah di Tangan kita
dua Tempat suci umat islam, di lihat dari atas satelit, berkilau.

MEKKAH BERKILAU –
Ini adalah hasil pencitraan dari IKONOS Satelite milik Space Imaging Inc, AS. Masjidil Haram yang ‘diintai’ oleh AS pada 31 Oktober 1999 itu menampilkan fenomena menakjubkan. Terlihat di gambar hanya bagian Masjidil Haram saja yang berkilau sementara bangunan di sekitarnya tampak lebih gelap. Subhanallah. (NASA Astronomy Picture of The Day) (sumber : http://www.spaceimaging.com/gallery/ioweek/archive/01-12-09/index.htm)

Lafal Allah di Langit Ciputat.
(Foto : Andie wibianto)

Tulisan Allah di buah Terong

Yang terbaru adalah jilatan api saat terjadi ledakan di pipa gas milik Pertamina di lokasi lumpur Lapindo, jalan Tol Porong-Gempol KM 38 22 November 2006 lalu. Api yang membubung setinggi hampir 1 kilometer itu ternyata sempat membentuk lafal Allah dalam tulisan Arab beberapa saat. (Foto: Samuel Johnson)
SEBATANG POHON SENDUDUK DENGAN BERBENTUK HURUFJAWI ALIF, LAM, LAM, HA ATAU EJAAN ‘ALLAH’ .”Allah Hu Akhbar.”
Terima kasih buat Ahmadi dari malaysia yang sudah mengirimkan photo ini.
Hasil foto satelit memperlihatkan riak-riak gelombang Tsunami di Sri Lanka mirip tulisan kaligrafi “Allah”. (Foto: Globalsecurity. Org)
Bangunan Sekitar hancur terkena tsunami, Mesjid tetap berdiri
Bangunan Sekitar hancur lebur, mesjid tetap berdiri kokoh.
Sejauh mata memandang, semua bangunan terlihat rata dengan tanah,
Namun tidak demikian dengan Mesjid, Subhallah.
Masjid di Meulaboh, Aceh, yang berkubah warna gelap ini tampak tetap berdiri.
Sejumlah bangunan di sisi-sisinya tampak tidak tersisa tersapu tsunami. (Foto: Setpres/Dudi Anung)
Bangunan untuk bersujud kepada-Nya di salah satu sudut kota Meulaboh ini tampak tetap berdiri kokoh.
Bangunan di sekitarnya roboh tersapu gelombang tsunami, kecuali pohon kelapa. (Foto: Indra Shalihin)
Masjid berkubah putih di sudut lain kota Meulaboh juga tampak tetap berbentuk.
Sekitarnya, tampak porak-poranda. (Foto: Setpres/Dudi Anung)
LEBAH YANG MENULIS “ALLAHU”
(Those who are familiar with Arabic will easily be able to identify what this beehive spells – “Allahu”)
Akan terlihat dengan jelas lafal “Allah” pada batu permata tersebut bila disinari dengan cahaya
Mawar Merah di Angkasa
“Selain itu (sungguh ngeri) ketika langit pecah belah lalu menjadilah ia mawar merah, berkilat seperti minyak”
(Ar-Rahman: 37)
Gambar di atas adalah gambar ledakan bintang di angkasa yang diperoleh NASA dengan Teleskop yang sangat canggih. Kejadian tersebut membuktikan kebenaran Al-Quran yang diturunkan 14 abad yang lalu pada surah Ar-Rahman di atas.
POHON YANG SEDANG RUKU
This is a recently discovered phenomenon in a forest near Sidney. As you can see, the bottom half of the tree trunk is bowed in such a way that it resembles a person in a posture of Islamic prayer – the ‘ruku’. Looking closer you can see the ‘hands’ resting on the knees. the most amazing thing is that the ‘man’ is directly facing the Kaaba, Mecca which is the direction Muslims all over the world face when in prayer.
Sesungguhnya ALLAH Maha berkuasa dan dapat menjadikan apa saja yang pernah ataupun tidak pernah terfikir oleh manusia.Ini merupakan keajaiban alam ciptaan ALLAH.
THE FISH TESTIFIES THE PROPHET (S.A.W)
The story of the fish began when Mr. Goerge Wehbi, a Christian Lebanese, was practicing his fishing hobby, in Dakar Senegal (the Capital of West Africa). He caught many fish. When the went home his wife saw among them a strange fish about 50cm length, with some arabic writing on it. He took it to Sheikh al-Zein, who read clearly what was writen in a natural way. That could not be done by a human being, but rather a Godly Creation which the fish was born with. He read “God’s Servant” on its belly and “Muhammad” near its head, and “His Messenger” on its tail
LAA ILAA HA ILLALLAH WRITEN IN BRANCHES
One brother on Germany wrote and sent this photo. “The branches clearly say in Arabic that- There is no god but Allah. This is said to be a scene on a piece of cultivated farmland in Germany. Many Germans have been said to have embraced Islam upon seeing this miraculous sight and that the German government put steel fences around the part of the farm to prevent people from visiting and witnessing this miraculous site”
Lapadz “Allah” yang terbentuk di telinga seorang bayi
Awan yang membentuk Lapadz “Allah”, kejadian ini diabadikan oleh seseorang di Mekkah
MOSQUE STILL STANDS AFTER EARTQUAKE IN TURKEY
A mosque still stands amidst the rubble of collapsed buildings in this aerial view of a neigborhood in the western Turkish town of Golcuk, 60 miles east of Istanbul, August 19, 1999. The death toll from western Turkey’s worst recorded eartquake surpassed 6,000, as hope waned of finding any of the thousands still missing under the mountains of rubble.
Menurut pemiliknya kalau dilihat dari dekat Gambar di atas
menunjukkan kalimah “Lailahaillah” terbentuk pada seekor ikan
Sungguh Besar Kemuliaan Allah Di Bula yang Suci ini .